Cerita Lolos Tahap Administrasi LPDP
Sesuai post terakhir, aku akan mulai cerita soal seleksi beasiswa LPDP yang alhamdulillah banget aku bisa dapet. Tahun 2019 kemarin seleksinya beda sama seleksi di tahun sebelumnya, karena setelah lolos seleksi administrasi, aku sempat searching tahapan seleksi buat tahu harus mempersiapkan apa aja. Tapi itu mungkin aku bahas di post selanjutnya, karena aku akan cerita soal tahap administrasi di post ini.
Jadi sebenernya LPDP udah menjelaskan dengan gamblang syarat-syarat administrasi untuk pendaftaran di setiap jenis beasiswanya. Jenis beasiswa, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuannya bisa dilihat di website resmi beasiswa LPDP. Di tahap administrasi sih yang harus banget dilakukan adalah baca syarat-syarat dan ketentuannya dengan sangat teliti, kalau perlu crosscheck sampai beberapa kali sampai yakin banget-banget.
Yang aku kurang lakukan waktu itu adalah baca ketentuan dokumen untuk diupload. Jadi, seperti yang sudah aku ceritain di post sebelumnya, aku agak bingung antara mau daftar beasiswa yang sekarang atau nunggu tahun depan aja, aku mengandalkan temenku yang juga daftar LPDP sebagai sumber tunggal tentang syarat-syarat administrasi LPDP.
Intinya, dari awal yang perlu dipersiapkan dan butuh effort--nggak cuma cari dokumen terus discan--adalah surat rekomendasi (waktu itu aku minta ke kepala program studi waktu S1, sebaiknya minta jauh-jauh hari sebelum deadline pendaftaran karena takutnya dosennya lagi sibuk, atau bisa juga minta ke atasan kalau lagi bekerja), surat keterangan sehat dan surat keterangan bebas narkoba dari rumah sakit (untuk surat-surat ini sebenernya ngurusnya bisa satu hari aja, tapi untuk tes bebas narkoba yang pakai sampel darah laboratoriumnya baru bisa memproses beberapa jam setelah pengambilan sampel darah jadi dateng ke rumah sakit pagi-pagi supaya cepat selesai), surat izin mengikuti seleksi dari kantor bagi yang sudah bekerja, rencana studi dan proposal studi. Untuk rencana studi ini aku sendiri harus banyak-banyak cari info karena sebisa mungkin dibikin detail sampai mencantumkan mata kuliah apa aja yang mau kita ambil. Untuk proposal studi lebih banyak searching dan baca beberapa jurnal untuk menentukan tahap-tahap penelitiannya, baru direncanakan timeline penelitiannya.
Setelah semua dokumen yang dipersyaratkan udah ada, baca lagi ketentuan upload dokumennya. Waktu itu aku awalnya asal upload aja tanpa baca ketentuan format dokumennya, dan ada satu dokumen yang hampir aku upload beda dari formatnya. Sertifikat bahasa Inggris, yang aku pakai adalah TOEFL ITP, aku awalnya cuma upload sertifikatnya aja. Ternyata di ketentuannya bilang kalau sertifikat bahasa Inggris harus diupload semuanya, jadi untuk TOEFL ITP ada 3 halaman yang harus diupload. Itu aku benerinnya bener-bener udah di menit terakhir pendaftaran, udah setengah panik karena harus cari dokumennya, scan, terus gabungin 3 halamannya jadi satu file pdf. Untung cuma dokumen itu aja yang beda. Jadi, selalu double check ketentuan dokumen selama proses pendaftaran.
Oh iya, mungkin ada yang belum tahu, untuk TOEFL ITP ada beberapa lembaga yang sebenernya terpercaya yang sering ngadain "Tes TOEFL". Judulnya tes TOEFL tapi sebenernya itu cuma simulasi aja, karena kita cuma dapet report card dan nggak dapet sertifikat. Aku beberapa kali diajakin temenku ikut tes semacam itu, dan temen-temenku emang niatnya cari sertifikat untuk daftar tes-tes masuk perusahaan maupun universitas. Ada temenku yang pakai report card dari tes tersebut untuk daftar beasiswa LPDP, dan dia sebenernya sangat berprestasi waktu kuliah, jadi aku yakin dokumen lain seperti rencana studi dan proposal studinya pasti jauh lebih bagus dari aku. Tapi dia nggak lolos seleksi administrasi. Ya aku kurang tahu sih karena apa, tapi kemungkinan besar karena sertifikat bahasa Inggris yang dia upload adalah dari simulasi tes itu. Jadi, pastikan dokumennya sesuai dengan yang diminta sama LPDP.
Setelah upload seluruh dokumen dan pendaftaran udah ditutup, banyak-banyak berdoa dan pasrah. Di kasusku, aku lebih banyak pasrah, karena kalau emang nggak dikasih di tahap ini, aku memang akan daftar lagi di tahap selanjutnya.
Itu dulu cerita soal tahap adminstasi beasiswa LPDP. Post selanjutnya akan bahas soal tahap kedua yaitu seleksi berbasis komputer.
See you!
Komentar
Posting Komentar