Pertama Kali Facial ke Larissa

Serius deh, dari dulu paling takut facial karena ada yang bilang nggak bisa berhenti lah, bikin pori-pori besar lah, dan banyak katanya-katanya yang memantapkan aku buat nggak pernah facial sama sekali walaupun banyak temenku yang ngajakin. Tapi akhirnya goyah juga setelah balik dari Padang dan nggak tau ada apa dengan air di Padang karena mukaku jadi berantakan setelah pulang.

Mulai muncul jerawat, dan nggak kayak biasanya yang kalau muncul jerawat paling cuma satu-dua dan tiba-tiba ilang sendiri, jerawat yang muncul cukup banyak dan bergerombol dan yang paling kesel adalah kondisi jerawatnya yang basah. Awalnya masih belum kepikiran buat facial dan berusaha beresin muka dengan pakai produk-produk skincare khusus jerawat. Agak lama buat ngeringin jerawatnya, tapi akhirnya tetap bisa kering walaupun nggak langsung hilang semua. Aku kira dengan mengeringnya jerawat-jerawat basah, masalah jerawatku bakal berangsung-angsur membaik tapi ternyata konstan. Iya jerawatnya udah nggak basah, tapi terus muncul dan nggak kempes-kempes. Sempet pasrah aja karena mikirnya mungkin emang wajahku jadi lebih sensitif dan akan jerawatan kayak gini terus, sampai ketemu temen lama waktu SMA dan dia langsung nyaranin buat facial.

Setelah cerita soal banyak hal yang bikin aku pantang facial dari dulu, temenku akhirnya menenangkan banyak kekhawatiran soal facial dengan jelasin kalau facial itu intinya membersihkan muka, jadi mukaku akan baik-baik aja kalaupun aku nggak datang facial lagi. Akhirnya dia nyaranin buat konsultasi ke dokternya dulu, dan kita ke Larissa karena konsultasi di sana gratis, syaratnya cuma bikin kartu member aja yang juga gratis.

Dokternya akan nge-review kondisi muka kita dan kemudian nyaranin treatment yang cocok buat permasalahan muka kita. Setelah aku banyak baca, sebenernya inti dari facial itu sama aja, yaitu bersihin muka sampai bener-bener bersih, jenis treatment yang beda-beda buat kondisi wajah yang beda itu semacam tambahannya aja, jadi misal treatment green tea ya nanti setelah wajah dibersihin akan diaplikasiin masker green tea gitu. Setelah konsultasi dan tanya banyak banget ke dokternya, aku datang lagi buat facial.

Aku datang buat facial sendirian, jadi sebenernya bingung banget harus ngapain aja. Tapi tenang aja dan tunggu receptionistnya manggil kita. Oh iya, di Larissa bisa reservasi dulu jadi nggak perlu nunggu terlalu lama. Setelah dipanggil ke meja receptionist nanti diarahin bisa ke dokter dulu atau langsung ke ruang perawatan. Sebelum masuk ke ruang perawatan, akan ada petugas yang ngasih kemben dan kunci loker. Di kunci loker itu ada nama dan nomor tempat perawatan kita. Tenang aja jangan bingung karena banyak petugas yang bisa ditanyain.

Loker biasanya dekat sama bilik ganti. Cukup lepas baju atas dan ganti pakai kemben, terus masukin baju dan tas ke loker. Di depan ruang perawatan nanti biasanya ada petugas yang ngarahin tempat perawatan kita. Ruang perawatannya tergantung jenis treatment yang diambil, ada yang cukup luas ada juga yang lebih sempit dan lebih sedikit orang. Tinggal ikutin petugas yang ngarahin kita aja.

Tahapan facialnya dimulai dengan bersihin muka dari make up dan mungkin juga polusi pakai facial wash dan scrub. Terus muka akan dipijat, tapi karena kondisi mukaku jerawatan parah waktu itu, mbak-mbaknya bilang kalau mukaku nggak dipijat dulu karena takutnya nanti memperparah jerawatnya, jadi cuma dipijat punggung dan dadanya aja. Pijatnya sekitar 10 menit dan kalau aku sendiri lebih senang merem aja daripada mainan hp karena bisa jadi me time yang relaxing banget. Selesai dipijat, wajah kita akan diuapin. Serius, pertama kali ngerasain muka diuapin itu pengep banget, hampir-hampir susah nafas, tapi nggak apa-apa karena waktu aku datang facial lagi udah terbiasa dengan proses uapnya dan jadi nggak sesek lagi. Nah, setelah proses penguapan ini adalah proses paling menyakitkan. Wajah kita akan dibersihin dari komedo-komedo dan kotoran-kotoran lainnya pakai alat dari alumunium--kalau nggak salah. Kalau ada kotoran yang nggak mau keluar bakal dikeluarin pakai jarum. Mbak-mbaknya selalu ngeliatin alat-alatnya yang masih dibungkus sebelum mulai bersihin, jadi kita tau kalau alatnya memang steril. Di aku, proses bersihin ini sakit banget, mungkin karena saking kotornya mukaku kali ya. Soalnya waktu aku ajak adikku yang juga baru pertama facial, dia bilang nggak sakit sama sekali, mukanya memang bersih nggak ada masalah apa-apa. Jerawat yang masih aktif biasanya nggak disentuh sama sekali selamat proses facial. Wajah selanjutnya dikasih krim anti iritasi. Akhirnya, setelah bersakit-sakit, tahap selanjutnya adalah pengaplikasian masker ke wajah sesuai dengan treatment yang kita pilih. Ini proses yang sangat relaxing apalagi setelah muka dipencet-pencet sampai sakit banget. Maskeran biasanya 10-15 menit, terus wajah dikasih es buat mengecilkan pori-pori. Terakhir biasanya ditanyain mau dipakein pelembab atau krim jerawat atau nggak dikasih apa-apa. Selesai deh.

Biasanya dari dokternya ngingetin buat nggak pakai skincare malam dulu setelah facial. Di aku sendiri setelah facial mukaku justru jadi merah-merah dan aku sempat nggak suka banget. Tapi besoknya ternyata sangat mendingan dan memang jauh lebih bersih. Dokter juga ngingetin supaya bisa facial rutin, yang setelah aku baca-baca memang kalau wajah lagi bermasalah dianjurkan buat facial rutin karena muka kita dibersihin sampe bersih banget secara rutin. Jadi kondisi wajah akan lebih membaik karena bersih.

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Pernah Kamu Semogakan sampai Kamu Sendiri Lupa Apa II : Selangkah Lagi Jadi Awardee LPDP

Kilas Balik 2017

Semeja Bar and Kitchen: Steak Pasar Salatiga