Euphoria Cafe: Taste of Happines

Foto dari sini 

Pertama, ini bukan endorsement post atau promote-promote-an. Aku cuma pengen memenuhi komitmen buat nulis dua kali seminggu aja. Sebenernya, pengen nambahin pos di fiksi. Tapi lagi seret ide. Terus buka-buka gallery di handphone dan lihat beberapa foto di salah satu tempat makan di Solo. Jadilah kepikiran buat ngisi tab review yang belum ada isinya (kalau gitu kenapa udah dibuat tabnya) hehe.

Aku sebenernya jarang makan cantik karena nggak punya uang lagi ribet ngurusin kuliah. Biasanya aku cuma makan di sekitaran kampus aja, biar deket, nggak banyak buang waktu, hemat bensin, harganya juga nggak mahal-mahal banget kalau di daerah kampus. Tapi aku aslinya orangnya boros. Super boros. Jadi sering banget pengen beli ini-itu kalau jalan-jalan di mall, atau pengen nyobain ini-itu kalau lagi main instagram. Itu alasan asli kenapa aku menghindari tempat-tempat yang berpotensi menguras uang lebih, hehe. Tapi, ya gitu, kadang ada kebutuhan buat hang out dan sekedar ngomongin orang sama temen. Bisa sih ngomongin orang sambil makan di burjo belakang kampus doang. Tapi kadang aku dan temenku juga pengen ngomongin orang di tempat yang agak bagusan, biar sekalian foto ala-ala. Dan selalu aja bisa ngomong, “Yaudah lah, sekali-kali”. Walaupun kita hampir setiap minggu pengen ke tempat ala-ala, dan gajian cuma sebulan sekali. Tapi yaudah lah sekali seminggu ini.


Aku dan temenku ini, sebut aja Ratih (ya itu nama asli sih), biasanya stalking instagram tentang tempat-tempat makan di Solo sebelum jalan. Ya walaupun di sekitar kita banyak banget tempat makan, kita tetep bingung banget setiap harus menentukan mau makan di mana. Kalau sama pacarku sih aku bilang terserah aja. Lah ini sama Ratih, aku bilang terserah dia juga bilang terserah. Cewek emang ribet dari lahir.

Waktu itu lagi cukup hits tempat makan yang tempatnya instagramable banget. Pernah dipost beberapa kali sama solodelicious (satu-satunya instagram soal kuliner-kuliner di Solo yang aku follow, soalnya kalau follow banyak-banyak tambah banyak godaan, hehe) dan beberapa temenku juga pernah post instagram di situ. Jadi, karena penasaran dan pengen foto-foto bagus, kita pilih tempat makan tersebut, which is Euphoria Cafe.

Lokasinya udah tertera di bio instagramnya dan ada di Google Maps juga. Cukup mudah sih cari lokasinya. Kalau tau Solo Movie pasti langsung ketemu karena emang sebelahan banget. Tapi kamu perlu memperlambat kendaraan kamu kalau udah deket Solo Movie, atau bagi yang nggak tau Solo Movie perlambat jalan kamu kalau menurut Google Maps kamu hampir sampai. Soalnya rawan kelewatan, hehe. Ada pagar putih yang cukup tinggi yang menutupi bangunan cafenya yang lucu banget. Tapi ada tulisan Euphoria Cafe di pagarnya, jadi jeli-jelilah mengamati pagar putih di daerah situ.

Bangunan cafenya terbuka. Bukan outdoor, tapi jendelanya gede-gede di lantai satu, dan semi outdoor di lantai dua. Ada dua bagian di lantai satu, yang di dalem ruangan dan semi outdoor, interiornya simple, minimalis, tapi unik gitu. Banyak lukisan simple di temboknya, yang biasa jadi spot foto. Meja kursinya, kayaknya semuanya, dari kayu dan dicat ngasal (oke, ini pasti yang bikin nggak maksud ngecat ngasal hehe maksudku warnanya nggak sampai ke tepi-tepi kayu, tapi malah bagus kok). Dan yang paling aku suka adalah lampu gantungnya. Nggak ngerti deh, aku suka banget sama lampu gantung, padahal gitu doang.

Oke, orang dan kameranya sama-sama nggak pro dan waktu itu ada mbak-mbaknya, jadi fotonya ala kadarnya aja.

Menu di Euphoria Cafe cukup bervariasi. Ada smoothie bowl yang sering dipost di instagram (yang bikin aku pengen banget ke sini), pasta-pasta, steak, sama beberapa olahan lain yang kebanyakan western, tapi ada nasi goreng kok hehe. Ada snack juga yang porsinya cukup buat ngganjel perut. Ice cream juga ada, dan dikasih buah-buah jadi warnanya bikin seneng. Minuman di sini lucu-lucu, kebanyakan mix jadi ada beberapa warna gitu, kelihatan fresh banget. Dan yang bikin seneng adalah...ternyata harganya affordable.  Kebanyakan di bawah tiga puluh ribu dan porsinya nggak mengecewakan. Rasanya juga sesuai ekspektasi. Sesuai sama taglinenya, makanannya beneran bisa bikin seneng. Hehe. Intinya, worth it deh dengan harga segitu. Nggak zonk.

Lupa yang sebelah kanan namanya apa tapi semacam chicken steak gitu, yang kiri french toast. Lumayan kan porsinya.

Squash di sini juga warna-warni.

Ini mac and cheese yang akhirnya aku pilih karena smoothie bowlnya nggak ada :(

Aku kurang tau apakah ada shift-shift-an buat menu-menunya, tapi di instagramnya ada info soal breakfast time gitu. Terus, kemarin aku ke sana sekitar jam sebelas, dan pesen smoothie bowl tapi kosong. Padahal pengen banget. Nah, mungkin ada waktu-waktunya gitu buat pesen smoothie bowl, yang merupakan menu breakfast. Tapi nggak tau deh.

Ini juga yang aku nggak tahu, soal apakah foto di sini dikenakan charge atau enggak, hehe. Soalnya kemarin aku sama temenku ditanyain apakah kita foto-foto atau enggak. Karena aku cuma foto makanan (dan lampu gantungnya) doang, aku bilang enggak. Jadi kita bayar makanan kita aja. Tapi aku nggak tau kalau foto-foto di sini bayar atau enggak. Eh tapi, aku barusan nemu ini di instagram sebelum bener-bener ngepost tulisan ini. Di salah satu caption foto ada info kalau kita bisa dapet 20% off kalau foto di sini. Nah, tapi aku tetep nggak tau loh ya kalau foto di sini bayar, gratis, atau malah dapet diskon, hehe.

Overall, tempat ini harus dikunjungi buat kamu yang suka coba-coba tempat makan. Tempatnya bagus, makanannya nggak zonk, dan pelayanannya juga oke. Apalagi banyak menu healthy food yang, as I said before, affordable. Oh iya, lagi banyak diskon juga loh sekarang!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Pernah Kamu Semogakan sampai Kamu Sendiri Lupa Apa II : Selangkah Lagi Jadi Awardee LPDP

Kilas Balik 2017

Semeja Bar and Kitchen: Steak Pasar Salatiga